Sabtu, 11 Oktober 2008

MUTASI dan MUSUH ANTHURIUM

Mutasi

Pada perbanyakan lewat biji, banyak bibit yang mengalami kelainan bentuk.
Seperti perubaghan warna (variegata), pigmen, dan juga perubahan sosok.
Perubahan warna bias berbentuk sapuan, bercak tipis, bercak tebal dan lebar atau menyeluruh.
Perubahan bentuk, misalnya daun melintir(twister), mini(dwarf), merumpun(clump), berkerut, bercabang atau crested(kristata)
Contoh-contohnya

Corong Variegata
Sapuan variegata bagus karena merata di seluruh daun

Hookeri daun lebar variegata
Daunnya tidak mudah terbakar

Hookeri variegata golden
Warna emas yang merata dan stabil hingga tua

Hookeri ratu
Daunnya unik lantaran di sekitar tulang daun terbentuk puluhan lubang yang tembus ke daun

Hookeri x jenmanii
Semua daun pinggir dan tengahnya berkerut

Jenmanii mini
Ukuran super mini menjadi keunikan pohon. Hingga terbentuk belasan lembar daun, ukuran tidak bertambah.

Jenmanii kerut
Yang berkerut hanya bagian tengah, ketika daun tua, kerutan hilang.

Jenmanii rumpun
Jenis ini memunculkan tunas-tunas baru sendiri sehingga membentuk rumpun

Jenmanii Variegata
Hanya dominan pada satu sisi daun. Terkadang pertumbuhannya terhambat sehingga daun membengkok, namun bila kondisi normal, pertumbuhannya bagus.

Wave kerut variegata
Gelombang cinta ini mengalami dobel mutasi, yaitu daun menjadi variegata dan sekaligus mengerut sehingga membentuk mangkok.

Wave of love Variegata
Sapuan variegata merata dari pucuk daun hingga daun tua.

Wave tanduk mata bor
Unik karena daun ramping dan bergelombang, membengkok ke bawah. Ujungnya runcing. Dan mirip dengan mata bor.

Wave of love variegata emas
Jenis ini tergolong langka. Apalagi warna cukup cemerlang dan sapuannya merata

Musuh-musuh anthurium
A. Penyakit
Bercak kuning

Bercak kuning ditandai dengan munculnya noktah kecil berwarna kuning. Makin lama bercak melebar sehingga seluruh permukaan daun tertutup warna kuning. Ada yang menduga bercak kuning disebabkan oleh cendawan, sehingga gejala langsung dihantam dengan fungsida. Pekebun lain berpendapat bercak kuning hanya efek adanya gangguan pada akar. Pasalnya bercak selalu disertai dengan gagnguan pada akar. Jika dilihat dari gejalanya kemungkinan besar bercak kuning disebabkan oleh nematoda atau penyakit lain seperti fusarium. Cendawan tidak mungkin menyebabkan daun menguning total seperti gejala yang ditampakan tanaman terserang bercak kuning. Sebenarnya penyakit ini sudah merajalela sejak 1990-an. Ia mengganas saat pergantian musim. Faktor pendukungnya antara lain media yang terlalu lembab., aliran udara dilokasi kebun tidak lancar, komposisi media salah, dan pemberian pupuk kandang yang berlebihan. Tekstur media yang halus lambat laun akan mengendap didasar pot dan menyumbat lubang. Akibatnya aerasi dan drainase tertanggu. Air dalam pot akhirnya menggenang dan merendam akar hingga menjadi busuk. Karena akar membusuk, penyerapan hara terganggu, pertumbuhan anthuriumpun terhambat. Untuk mencegah penyakit ini menyebar, daun yang terserang segera dipetik. Sampah daun dibakar atau dipendam karena bercak kuning dapat gampang menyebar. Setelah dipangkas kita lantas merendam tanaman dalam larutan Agrept dan Betadine. Setelah setengah jam kemudian baru ditanam dalam media baru. Untuk tanaman yang terlanjur sakit parah, saya menyarankan untuk mengeluarkannya dari pot. Tarik semua akar busuk sehingga putus lalu rendam dalam larutan bakterisida dan fungisida.

Bercak daun
Bercak daun ditandai dengan ciri daun tampak kekuningan dengan bercak berwarna cokelat. Jika dibiarkan lama-kelamaan bercak berubah menjadi kehitaman. Bercak daun disebabkan oleh pseumodomonas cichorii dan xantohomonas campestris. Kedua pathogen ini masuk melalui luka di permukaan daun. Bercak daun bisa diatasi dengan aplikasi bakterisida seperti Agrept dosis 2.5 g/l, Agrimycine dosis 1.2 g/l dan fungisida berbahan aktif tembaga seperti Kocide 60 WDG dosis 1 g/l, Cupravit dosis 2.5 g/l. Penyemprotan dilakukan 1-2 kali seminggu.

Busuk akar
Tanaman yang terinfeksi layu seperti mati. Ujung daun terlihat menggulung kekuningan seperti terbakar. Saat media dibongkar terlihat akar membusuk, mudah putus. Itulah tanda-tanda serangan busuk akar. Penyebabnya cendawan phytium sp. Jamur ini merajalela bila lingkungan tumbuh terlalu panas dan drainase di pot jelek, sehingga suhu dan kelembapan meningkat tajam. Ia juga mudah menyerang jika kondisi tanaman lemah dan stress. Serangan phytium bisa diatasi dengan penyemprotan fungisida seperti Antracol dan Dithane dosis 2.5 g/l, diaplikasikan seminggu 2 kali.

B. Hama
Ulat
Ulat hama utama anthurium. Daun dipenuhi lubang-lubang mulai sebesar pentul korek api hingga seukuran bungkus rokok. Untuk mencegahnya pengontrolan rutin wajib dilakukan, karena kupu-kupu biasa meletakkan telurnya dibalik daun. Pengendalian mekanis dilakukan dengan membuang ulat yang bersarang di tanaman. Secara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida kontak seperti campuran Decis (0.5 ml/l) dan Atabron (1 ml/l). aplikasi 1-2 kali seminggu. Usahakan langsung terkena sumber hamanya.


Siput
Siput menyebabkan daun berlubang. Kita mengatasinya dengan meletakkan bir di dekat tanaman, siput akan berkumpul disana. Saya biasa mengoleskan vaselin untuk mobil dibatang anthurium. Dengan cara itu siput akan kesulitan untuk naik ke pohon. Cara lain memakai siputox, pestisidakhusus siput. Siputox ditumpuk ditempat tertentu barjarak 5m dari tanaman. Niscaya siput lebih tertarik mendekati siputox daripada anthurium. Hindarkan siputox dari terpaan hujan dan air siraman.



Kutu putih
Kutu putih lazim menyerang anthurium yang daunnya berbulu, berbedak seperti kristallinum atau lidah gajah. Namun ia ditemukan juga di hookeri. Kutu itu juga bersarang di bagian bawah dan pangkal daun sehingga kadang tidak diketahui keberadaannya. Cara mengatasinya dengan aplikasi Curakron atau Decis 2-3 kali seminggu. Jika tidak terlalu banyak, kutu putih bisa diatasi dengan pembersihan langsung menggunakan cottonbath.



C. Gangguan fisiologis
Daun keriting
Daun keriting ditandai dengan permukaannya yang terasa bergelombang jika diraba, warna daun mengalami gradasi, semakin kearah pinggir warna semakin hijau muda. Pemusnahan dilakukan dengan pembakaran. Namun ada juga yang menduga sebagai gejala kekurangan kalsium. Cara mengatasinya dengan penyiraman teratur. Karena bisa saja kalsium sudah ada dalam media, tetapi dalam kondisi tidak terlarut.



Daun terbakar
Anthurium termasuk tanaman naungan, tidak membutuhkan intensitas matahari kuat. Peletakan anthurium di paparan matahari langsung bisa mengurangi kecantikan daun. Bagian daun yang tebakar tampak cokelat mengering. Bila diremas dengan jari mudah hancur. Namun hati-hati, gejala daun terbakar juga harus diwaspadai lebih cermat. Bila muncul warna lain seperti kekuningan disisi daun terbakar, bisa jadi gejala serangan cendawan Gloesporium sp. Jika ini terjadi cara mengatasinya dengan cara menyemprotkan fungisida sperti Trineb, Dithane, Sandovan MZ , aplikasikan selama 1-2 kali seminggu .

Tidak ada komentar: